Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal Jawab Model OSI

Soal:
  1. Jelaskan apa itu OSI?
  2. Apa saja layer yang terdapat pada model OSI?
  3. Jelaskan fungsi dari masing-masing layer pada model OSI!
  4. Bagaimana hubungan antara layer pada model OSI?
  5. Apa saja kelemahan dari model OSI?
  6. Apa saja keuntungan menggunakan model OSI dalam pengembangan jaringan?

Jawaban:

1. OSI (Open Systems Interconnection) adalah model referensi untuk memahami dan mendesain komunikasi jaringan yang terdiri dari tujuh lapisan. Model ini dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984 untuk memudahkan interoperabilitas antar perangkat jaringan yang berbeda.

2. Terdapat tujuh layer pada model OSI, yaitu:
  • Layer 1: Physical Layer
  • Layer 2: Data Link Layer
  • Layer 3: Network Layer
  • Layer 4: Transport Layer
  • Layer 5: Session Layer
  • Layer 6: Presentation Layer
  • Layer 7: Application Layer

3. Berikut adalah fungsi dari masing-masing layer pada model OSI:
  • Layer 1: Physical Layer, bertanggung jawab untuk mentransmisikan bit melalui media fisik, seperti kabel dan wireless.
  • Layer 2: Data Link Layer, bertanggung jawab untuk mengelola akses ke media transmisi dan membangun koneksi logika antara perangkat pada jaringan.
  • Layer 3: Network Layer, bertanggung jawab untuk mengirimkan paket data melalui jaringan, termasuk memilih jalur terbaik dan menentukan alamat tujuan.
  • Layer 4: Transport Layer, bertanggung jawab untuk menyediakan pengiriman data end-to-end yang andal dan terjamin.
  • Layer 5: Session Layer, bertanggung jawab untuk mengontrol jalur komunikasi antara perangkat, mengatur awal dan akhir sesi, serta menangani masalah seperti kerusakan koneksi.
  • Layer 6: Presentation Layer, bertanggung jawab untuk memformat data agar dapat dikenali oleh aplikasi penerima, termasuk enkripsi dan dekripsi data.
  • Layer 7: Application Layer, bertanggung jawab untuk menyediakan layanan jaringan ke aplikasi pengguna, seperti email, web browsing, dan transfer file.

4. Setiap layer pada model OSI memiliki fungsi dan tanggung jawab yang spesifik, dan terhubung dengan layer yang berdekatan di atas atau di bawahnya melalui protokol. Proses pengiriman data dimulai dari layer aplikasi dan melalui setiap layer secara bertahap hingga mencapai layer physical untuk ditransmisikan melalui media fisik. Begitu pula ketika menerima data, perangkat penerima akan melewati setiap layer secara berurutan untuk memproses data tersebut. Dengan demikian, setiap layer tergantung pada layer di atas atau di bawahnya dan terdapat keterkaitan antar layer yang memungkinkan komunikasi jaringan yang efektif.

5. Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan model OSI dalam pengembangan jaringan:
  • Memudahkan pemecahan masalah: Model OSI menyederhanakan struktur jaringan menjadi tujuh lapisan, sehingga memudahkan administrator jaringan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah.
  • Memungkinkan interoperabilitas: Model OSI memungkinkan perangkat jaringan yang berbeda untuk saling berkomunikasi melalui standar yang sama, sehingga memudahkan interoperabilitas antar perangkat jaringan yang berbeda.
  • Memudahkan pengembangan: Model OSI memungkinkan pengembang jaringan untuk fokus pada pengembangan perangkat pada layer tertentu, tanpa harus terlalu memperhatikan lapisan lain.
  • Memudahkan dokumentasi: Model OSI menyediakan struktur yang terorganisir dengan baik dan mudah dimengerti, sehingga memudahkan dokumentasi dan penjelasan terkait jaringan.
6. Berikut adalah beberapa kelemahan dari model OSI:
  • Terlalu kompleks: Model OSI terdiri dari tujuh lapisan, sehingga terkadang terlalu kompleks untuk diterapkan pada jaringan yang sederhana.
  • Terlalu teoritis: Model OSI didasarkan pada teori, sehingga sulit untuk diterapkan pada kondisi jaringan yang berubah-ubah.
  • Kurang fleksibel: Model OSI kurang fleksibel untuk disesuaikan dengan kebutuhan jaringan yang berbeda, sehingga sering kali memerlukan modifikasi dan penyesuaian.