Switch pada Jaringan Komputer
Network Switch memiliki fungsi yang sama seperti hub, yaitu untuk membantu memecah jaringan lokal atau sebagai central connection point. Perangkat ini dapat menghubungkan lebih dari satu client ke suatu server atau host pada jaringan client – server. Perbedaan switch dengan hub terletak pada kemampuan switch untuk membatasi dan mengatur jumlah paket data yang ditransmisikan ke dalam komputer yang terhubung di dalam jaringan. Switch juga dapat digunakan sebagai repeater untuk memperluas area jangkauan jaringan.
Cara switch bekerja mirip dengan bridge. Sehingga perangkat ini kadang disebut sebagai multiple bridge, setiap port pada network switch berperan sebagai micro bridge dan host yang terkoneksi akan mendapat full bandwidth. Network switch memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan bridge, yakni terdapatnya beberapa jenis packet forwarding method.
- Store and Forward, dimana semua paket data berupa frame dikumpulkan terlebih dahulu, lalu dilakukan pengecekan error (checksum). Kemudian paket-paket tersebut diteruskan ke network segment tujuan.
- Fragment Free, dimana pengecekan paket hanya dilakukan pada 64 bytes awal dari setiap frame.
- Cut Through, dimana pengecekan paket data hanya dilakukan ketika frame hardware address diterima.
- Adaptive Switching, dimana penentuan dalam memilih metode pengecekan frame antara Store and Forward, Fragment Free atau Cut Through dilakukan secara otomatis.
Network Switch adalah istilah yang dipopulerkan untuk tujuan marketing. Fungsi network switch yang utama adalah menggabungkan beberapa jaringan dan mengisolasi traffic antar segmen. Sebuah network switch dapat bekerja pada satu atau beberapa lapisan OSI, seperti lapisan data-link, network dan transport. Network switch dapat pula berfungsi sebagai router atau bridge. Switch yang bekerja pada beberapa lapisan OSI disebut sebagai multilayer switch.